Suatu hal yang sudah usang sebenarnya, berapa persenkah bakat berpengaruh terhadap kesuksesan seseorang dalam suatu bidang. Katakanlah dalam riset-riset ilmiah di laboratorium, apakah bakat begitu berpengaruh secara signifikan terhadap hasil yang diperoleh ketika melakukan penelitian? Atau biar lebih mudahnya begini, jika data yang diperoleh jelek dan tidak memenuhi standar, apakah hal itu berarti si ‘peneliti’nya tidak mempunyai bakat untuk meneliti?
Mungkin lebih dari 68% dari anda akan mengatakan bahwa bakat tidak terlalu berpengaruh. Cenderungnya diantara kita akan mengatakan bahwa minat seseorang terhadap suatu hal, akan menyebabkan orang tersebut menekuni hal tersebut. Ujung-ujungnya tentu saja, 99% kesuksesan dalam melakukannya. Contohnya urusan blogging
Apa sih maksud tulisan ini? Ah, simpel. Barusan saya dan rekan dipecat gara-gara data-data hasil ‘riset’ kami aneh dan kami divonis tidak berbakat menjadi peneliti. Pesangon? Gak terlalu berharap, kontrak kerjapun gak ada 😛 .
Tulisan di blog lain yang terkait : Sore yang kelam
Kamu bukan AKADEMISI!!!!
selamat ya…
Makan-makan (TM)!!
aku juga gak bakat kerja sebenernya, cuman terpaksa.
makan2..
makan2..
makan2…
bakatmu apa sih?
:d
Hoo… Bakatnya ngadsense yah??
sabar
sabar
sabar
kapan awakmu dipecat jadi mahasiswa pi?
semoga orang orang terdekatmu diberi ketabahan untuk menampung dirimu. hahahaha
ooh.. jadi yg dimaksud hanggadamai ini toh..
cuma satu kata : maju! ini pasukan tak bergenderang berpalu…kepercayaan tanda menyerbu…hahah berlagak chairil..euy..btw, jangan mau divonis siapapun untuk apapun…:-D
aduuh fi, aku belom sempet posting kejadian2 kemaren
tapi postingamu sedikit mewakili perasaanku….
thanks
blog mu ra payu meneh ki pi.. kono muleh ndeso wae, dodo sego kucing
ra sah sok2an nnggo gravatar…
endi ra methu
hanamatamu
Mesakke tenan kowe Kang? ngombe2 yo?
nggak selamanya bakat dan minat bisa membuat kita jadi makmur…
salam kenal… 🙂
Mampir aja, abis blogwalking…
mampir donk…
ayoh sukuran yuk…
lut pecat balik aja tuh yg mecat lo!
Menurut saya pak, dalam apapun itu yang dibutuhkan ‘ketekunan’.
Cara bisa beda.
Sama toh dalam penelitian, harus tekun.
Hohohoho, itu menurut saya loh pak, saya juga tidak pernah penelitian (karena D3 TI tidak ada penelitian).
Nge-adsense juga butuh ketekunan toh?. Wahahahahhahahahaha…
Semangat pak!
Eniwei, salam kenal.
Wis Migrasi besar2an to
🙂
katanya begini.
“bawalah modal 100. 10 bakatmu, dan 90 kerja kerasmu..”
katanyaa…
teruskan prestasimu bos.he……. 🙂
Pi, Einstein pun pernah divonis gak bisa sekolah 😀
memang meneliti apa sih sampai dibilang begitu ?