OJS versi bahasa Indonesia

Akhir April 2011 lalu, kantor (BBRP2B) mengadakan acara sosialisasi teknik penulisan karya ilmiah. Well, semoga penulis (peneliti) lingkup BBRP2B makin rajin nulis ya :-).

Namun bukan itu yang hendak saya bahas. Salah satu pembicara, pak Lukman dari PDII LIPI, membawa berita ‘bahagia’. Bahagia dalam tanda kutip bagi saya. Berita tersebut yaitu : OJS sudah dialihbahasakan oleh PDII LIPI dari boso English ke bahasa Indonesia.

Apa itu OJS?

OJS atau Open Journal System, merupakan software keluaran PKP Kanada. Dengan software ini, diharapkan pengelolaan jurnal dari awal (submission paper), proses pimpong antara penulis dan redaksi, sampai dengan akhir berupa publikasi; dilakukan dengan software ini. Satu lagi, software ini bisa dibilang software instant untuk web, sama seperti cms lain (joomla, wordpress, dkk). Bedanya yang ini untuk jurnal. Info lebih lanjut:andrew getux.

Kendala di Indonesia

Kendala di negara kita (umumnya) terkait dengan OJS dan jurnal

1. di instansi kita rata-rata jurnal digarap dengan kertas dan manual. Hasil jadi dalam bentuk cetak.

2. Peran OJS yang diharapkan oleh si empunya pembuat tidak terjadi (awal s/d akhir pengelolaan jurnal menggunakan OJS).

3. Kita hanya butuh meng-online-kan saja

Kalo cuma butuh meng-online-kan, kenapa harus pake OJS?

1. ada teman-teman software yang lain, seperti eprints, dspace, dll. Bahkan kalo sekedar meng-online-kan biasapun, cms semacam joomla dan wordpress sudah cukup. Namun ……

2. Ada target lain yang diharapkan, yaitu : paper yang dipublish dengan OJS bisa masuk ke google scholar.

Google scholar vs OJS

Setahun yang lalu, saya sempat mengikuti pelatihan webometrics. Salah satu software yang dianjurkan untuk menaikkan peringkat webometrics (baca: meningkatkan jumlah file yang diindeks oleh google scholar) adalah OJS.

Usut punya usut, setelah saya baca guidelines dari google scholar (GS), ada satu item yang cukup menarik mengenai parameter pengindeksan oleh GS. Suatu file (pdf, html) bisa jadi/mungkin masuk ke indeksnya GS jika ada bagian berupa references atau bibliography di akhir.

If you’re an individual author, it works best to simply upload your paper to your website, e.g., http://www.example.edu/~professor/jpdr2009.pdf; and add a link to it on your publications page, such as http://www.example.edu/~professor/publications.html. Make sure that (a) the full text of your paper is in a PDF file that ends with “.pdf”, (b) the title of the paper appears in a large font on top of the first page, (c) the authors of the paper are listed right below the title on a line by itself, and (d) there’s a bibliography section titled, e.g., “References” or “Bibliography” at the end. That’s it! Our search robots should normally find your paper and include it in Google Scholar within several weeks. If it doesn’t work, you could either (1) read more detailed technical guidelines below or (2) check if your local institutional repository is already configured for indexing in Google Scholar, and upload your papers there.

Jadi urut-urutan normalnya dalam paper ilmiah (di Indonesia): Judul paper, penulis, kontak penulis, abstrak, pendahuluan, metodologi, hasil pembahasan, kesimpulan dan daftar pustaka.

Dalam versi Inggris daftar pustaka ini kerap dijumpai sebagai references atau bibliography.

Nah, karena paper di Indonesia menggunakan daftar pustaka; bukan references atau bibliography; sehingga gak nongol di indeksnya GS. Hal ini sudah saya buktikan di web ejournal BBRP2B. Saya hanya input abstrak paper dalam bahasa Indonesia. Diakhir tiap abstrak selalu ada kata references (default dari OJS). Sekitar 2 minggu kemudian, paper (yang hanya abstrak tersebut) sudah nongol di indeksnya GS. Sudah ada 127 paper dari BBRP2B yang sudah diindeks. Silakan cek di sini.

OJS vs OJS alihbahasa

Nah, jika OJS-nya dialihbahasakan ke bahasa Indonesia, kata references juga ikut-ikutan dialihbahasakan; akankah si paper (yang mungkin cuma abstraknya saja) masih bisa masuk ke GS? Masih menjadi tanda tanya buat saya.

Untuk OJS versi bahasa Indonesia, demo-nya bisa dilihat di http://www.pdii.lipi.go.id/baca. Namun belum ada satupun  papernya yang diindeks oleh GS. Silakan cek di sini.

17 thoughts on “OJS versi bahasa Indonesia

  1. Pak Luthfi, mungkin ada beberapa klarifikasi dari saya berkaitan dengan OJS versi Indonesia. Kami dari PDII-LIPI membuat OJS versi Indonesia yaitu supaya pengoperasinnya lebih mudah. Mengingat banyak penerbitan yang belum menggunakan aplikasi e-journal. Seperti yang saya kemukakan bahwa penerbitan di Indonesia kebanyakan hanya meng”on-line”kan jurnal dari cetak menjadi digital. Padahal prinsip e-journal dari mulai pengiriman naskah sampai terbit secara on-line. Untuk default yang sudah kami terjemahkan bisa dipilih bahasa inggris dan Indonesia, jadi kata daftar pustaka atau reference tetap ada.Yang menjadi fokus buat kami mengindonesiakan adalah bagaimana guide, manual dan systemnya bisa dipahami oleh penerbit yang kadang2 bukan dari IT.

    Target kami dengan adanya OJS diharapkan penerbit bisa secara on-line dan menggunakan mekanisme OAI terintegrasi dengan ISJD (database jurnal ilmiah Indonesia) yang sudah dikembangkan sebelumnya. Sehingga secra otomatis datanya ada di masing2 penerbit dan ada juga di PDII. Mekanisme OAI inilah yang setelah kami uji coba dari beberapa sistem aplikasi sesuai untuk diintegrasikan dengan ISJD.

    Kemudian jurnal baca yang kami buat baru pada prototype dan belum sebenarnya mengaplikasikan OJS dan Baca ada manajemen tersendiri. Kami baru memperkenalkan OJS versi Indonesia secara resmi pada tanggal 8 Juli kemarin. Kalo Pak Luthfi mnginginkan sistem beserta bukunya bisa menghubungi PDII-LIPI. Sehingga Pak Luthfi dapat mengetahui maksud sebenarnya kami meng”indonesiakan OJS.

    Tksh
    Salam
    Lukman (PDII-LIPI

    1. PAK LUKMAN…. SAYA BUKAN ORG IT dan sangat membutuhkan OJS yang versi Indonesia…. setidaknya Guide lengkap berbahasa Indonesia………

  2. wah mantab. Pak Lukman salam kenal juga. Saya sekarang lagi proses membuat buku panduan lengkap OJS khusus untuk institusi saya. Sementara kami masih pake yang bahasa inggris, jika memang sudah ada OJS yang berbahasa Indonesia bisa share plugin atau file pendukungnya Pak.

    Buat pak luthfi, makasih infonya ya. Salam kenal semuanya deh.

  3. @ Farid dan Kadir
    yang jelas OJS edisi bahasa Indonesia adalah keluaran dari kegiatan di PDII Lipi. Mungkin anda bisa kontak ke PDII Lipi untuk mendapatkannya.
    Adapun untuk petunjuk penggunaan OJS, saya cari via google, ada beberapa rekan di perguruan tinggi yang telah berbaik hati membuatkannya. Semoga bermanfaat.

    Luthfi – Litbang KP Jakarta

  4. Pak.. Boleh sharing ttg OJS? Sy juga mengelola jurnal ilmiah di Departemen sy..
    Klo ada OJS yang bahasa indonesia, boleh disharing link-nya ke saya? Supaya memudahkan admin yang bekerja.. Trimakasih…

  5. Bagai mana gan mendapatkan OJS versi Indonesia . .

    Mudah-mudahan dengan bahsa indonesia saya jadi lebih ngerti dan paham .. . soalnya kurang berigu ngerti pake bahasa Inggris . . Tolong gan bantuin . .

  6. hai all,
    saya kemarin bertemu dengan pak lukman pdii lipi di sebuah acara di peninsula.
    ada info, bahwa buku panduan dan software OJS versi bahasa indonesia bisa diperoleh di PDII LIPI jakarta. bertemu dengan ibu ratih.

    semoga bermanfaat

    1. apa kita yang di jawa timur juga harus ktemu ma bu ratih…. 😦 gini ni ciri orang indonesia…terasa berat kalo mo berbagi….kan bisa di upload hasilnya…yang butuh tinggal download…repot amat….

  7. kenapa tidak disharing aja ya….ini kan untuk kemajuan dunia ilmiah di indonesia…kalo niat mo berbbagi jangan setengah2 donk….banyak yang butuh ojs bahasa indoneia tuh…

  8. Rekan-rekan semua, silakan mendownload OJS versi Indonesia di sini http://pkp.sfu.ca/ojs-languages
    Insya Allah dalam waktu dekat, tim PDII-LIPI akan menerbitkan buku panduan penggunaan OJS mulai dari instalasi, manajemen situs, manajemen jurnal, manajemen penerbitan, sampai dengan pemanfaatan interoperabilitas menggunakan Open Harvesting Systems yang berfungsi untuk pertukaran meta data artikel jurnal.

Leave a comment