Surat Terbuka Kepada Menteri Perhubungan Republik Indonesia

Kepada Yth Bapak Menteri Perhubungan Republik Indonesia

c/q Pelayan Pak Menteri yang Mengurusi KRL Jabodetabek

Hal : Pengaduan dan Permohonan Maaf

Dengan Hormat,

Dengan ini saya ingin mengadukan beberapa kejadian tak mengenakkan yang saya alami pada Hari Sabtu tanggal 10 Februari 2007 kemarin;

1. Saya terjatuh dari krl yang saya tumpangi dan badan saya terbanting di stasiun Juanda, Jakarta pada sekitar pukul 08.00. Saya menganggap terbantingnya badan saya adalah karena kelalaian dan kecerobohan masinis krl tersebut, dimana pada saat itu belum seluruh penumpang turun dari krl, namun kereta sudah berjalan lagi. Kerugian yang ada pada saya meliputi luka pada 2 jari kaki kiri, siku tangan kiri, sobek pada bagian lengan jaket saya, badan saya pegal-pegal sehingga saya tidak bisa beraktivitas dengan normal. Namun demikian, kerugian yang terjadi pada saya, saya pikir tidak perlu saya klaim, karena secara aggregat pasti merugikan bangsa dan negara ini (misalnya: penelitian saya tertunda, sehingga saya tidak bisa segera lulus, akibatnya saya tidak bisa segera membayar pajak kepada Negara).

Screenshoot untuk luka-luka yang saya alami belum tidak dimuat, karena kabel data saya ketinggalan di rumah.

2. Pada ba?da dhuhur, saya melanjutkan perjalanan dari stasiun Juanda menuju stasiun Kota. Di papan pengumuman tercantum harga tiket ekonomi adalah Rp 1500 (seribu lima ratus rupiah); namun ternyata pada tiket harga yang tertera adalah Rp 1000 (seribu rupiah). Untuk kejadian yang ini, saya harap bapak mengecek langsung ke lapangan. Screenshoot untuk ini tidak ada.

Namun demikian, saya ingin meminta maaf kepada bapak; karena setelah membeli tiket ekonomi di stasiun Juanda, saya naik kereta Pakuan menuju stasiun Kota tanpa membeli tiket untuk khusus kereta tersebut. Saya mohon keikhlasan dan kerelaan bapak. Disamping itu saya meminta agar bapak memecat petugas penjaga di pintu keluar stasiun Kota, karena telah membiarkan saya lolos hanya dengan melihat muka saya yang innocent.

Demikian surat terbuka dari saya. Saya harap surat ini bisa sampai kepada bapak, walaupun memerlukan waktu yang lama sekali. Terima kasih kepada Om Google yang sudah mengindeks surat ini.

Laboratorium Bioteknologi Hasil Laut Kampus IPB Darmaga, 11 Februari 2007

Luthfi Assadad

Tembusan surat ini:

1. Blogger Indonesia

2. RSS Reader

3. Search Engine

2 thoughts on “Surat Terbuka Kepada Menteri Perhubungan Republik Indonesia

Leave a comment